
DALAM agama Islam, kurban atau ‘qurban’ berarti dekat atau mendekatkan atau disebut juga ‘Udhhiyah’ atau ‘Dhahiyyah’ secara harfiah berarti hewan sembelihan. Upacara kurban sendiri adalah salah satu ibadah pemeluk agama Islam, dimana dilakukan penyembelihan binatang ternak untuk dipersembahkan kepada Allah. Ritual kurban dilakukan pada bulan Dzulhijjah pada penanggalan Islam, yakni pada tanggal 10 (hari nahar) dan 11,12 dan 13 (hari tasyrik) bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.
Dalam sejarah sebagaimana yang disampaikan dalam Al Qur’an terdapat dua peristiwa dilakukannya ritual kurban yakni oleh Habil (Abel) dan Qabil (Cain), putra Nabi Adam alaihis salam, serta pada saat Nabi Ibrahim akan mengorbankan Nabi Ismail atas perintah Allah.
Nah, bicara soal kurban atau qurban ini, ternyata ada tradisi unik yang sampai sekarang masih dilakukan oleh masyarakat muslim di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya adalah di daerah Padang Sumatera Utara. Di daerah ini, sebelum melakukan penyembelihan hewan kurban, terlebih dahulu sapi atau kambing yang akan dijadikan kurban dimandiin dan dibedaki. Bahkan dihias dengan bunga.
Dalam memandikan hewan kurban ini, biasanya menggunakan air kembang, atau air limau purut dan daun sitawa-sidingin (ramuan obat tradisional). Tak lupa, sebelum dibedaki, hewan kurban juga terlebih dahulu disisir bulu-bulunya hingga rapi. Setelah itu, sebelum prosesi penyembelihan, hewan kurban diikan terlebuh dahulu di bawa pohon atau di sebuah tempat khusus.
Menurut tradisi setempat, dan diambil dari berbagai sumber, prosesi ini mengikuti Nabi Ibrahim ketika akan menyembelih Nabi Ismail; Nabi Ismail dimandikan dulu kemudian dibedaki sehingga bersih.
Hakekatnya, sebelum sapi disembelih dibersihkan dulu, sebab sapi itu juga makhluk yang mempunyai nafsu dan amarah, sehingga hewan tersebut rela untuk dikurbankan.
Untuk diketahui: disebutkan dalam Al Qur’an, Allah memberi perintah melalui mimpi kepada Nabi Ibrahim untuk mempersembahkan Ismail. Diceritakan dalam Al Qur’an bahwa Ibrahim dan Ismail mematuhi perintah tersebut dan tepat saat Ismail akan disembelih, Allah menggantinya dengan domba.
Berikut petikan surat Ash Shaaffaat ayat 102-107 yang menceritakan hal tersebut:
” Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ), dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata, dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. (Ash Shaaffaat: 102-107) “ |
Penulis: Widi. H
Baca juga:
Komentar